Kamis, 24 April 2008

Lebih Cantik Dengan Bahan Alami

Rabu, 23 April 2008 | 13:18 WIB

Selama berabad-abad masyarakat Indonesia secara turun-temurun mengandalkan kunyit sebagai bahan jejamuan. Hingga kini pun masyarakat masih menggunakan lulur kuning yang dibuat dari kunyit untuk menghaluskan dan mencerahkan kulit.

Masyarakat juga memilih menggunakan jamu kunyit asam untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi saat menstruasi. Contohnya, kram dan bau tak sedap.

Di India, selain populer sebagai bumbu kari, kunyit juga dikenal sebagai bagian dari seni pengobatan kuno ayurveda.

R.C. Srimal dalam bukunya, Tumeric: A Brief Review of Medicinal Properties, menyebut manfaat kunyit dalam melindungi hati dari racun logam berat dan mencegah pembentukan batu empedu. Di sana kunyit juga merupakan pilihan solusi bagi perempuan yang sering mengalami kram saat menstruasi. Sebab, kunyit memiliki sifat antispasmodik yang melemaskan otot, sehingga mengurangi kram perut.

Tentu saja pola makan dan pola hidup memengaruhi siklus haid. Yang jelas, mengonsumsi kunyit bisa membantu mengatasi ketidaknyamanan saat haid.

Dalam pengobatan herbal Cina, kunyit disebut jiang huang dan digunakan sebagai formula pelega nyeri, khususnya untuk meredakan nyeri bahu. Kunyit juga bermanfaat untuk menurunkan kolesterol. Mereka percaya bahwa kunyit mampu memperbaiki peredaran darah dan menstimulasi darah menstruasi.

Di samping itu, kunyit merupakan bahan antibioka alami yang dapat mencegah infeksi bakteri. Disebutkan juga bahwa kunyit mampu menghalau infeksi jamur berkat kandungan antifungal di dalamnya.

Jamu kunyit asam untuk masalah datang bulan kadang ditambah dengan rebusan daun sirih. Daun sirih dikenal memiliki sifat antiseptik yang baik untuk mengatasi masalah keputihan dan bau badan.

DIY sumber Kompas.

Tidak ada komentar: